Jumat, 16 Desember 2016

Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H

( Al Khoiriyyah Online ) - Parade peringatan Maulid nabi Muhammad SAW Masjid Al khoiriyyah di akhiri dengan acara puncak Tabligh Akbar dengan penceramah Habib Jafar Abdullah Al Hadi. Dalam ceramahnya menyampaikan agar umat Islam bersatu dalam menghadapi musuh - musuh Islam. tak perlu lagi memperbesar masalah furuiyah atau khilafiyah, agar masjid sebagai pusat Dakwah dapat maju.
























Para Peserta Lomba Qosidah Masjid Al Khoiriyyah

( Al Khoiriyyah Online )- Inilah para peserta lomba Qosidah dalam rangka menghidupkan acara peringatan Maulid Nabi yang di ikuti oleh para Group Qosidah RW 016.
Yang beruntung
Juara 1. GQ. RT 01
Juara 2 GQ . RT 02
Juara 3 GQ RT 07
Juara Harapan 1 GQ RT 06
Juara Harapan 2 GQ RT 04
 Diharapkan dengan acara ini adalah awal persatuan ummat Islam, saling sulaturrahmi, berbagi, dengan memberikan hiburan satu sama lain, sebagai nilai ibadah.  Aamiin





















Senin, 12 Desember 2016

BAKSOS di Parade Maulid Pengobatan Bekam dan Check up

( Al Khaoiriyyah Online ) - Salah satu jenis kegiatan bakti sosial dalam Parade Maulid di Masjid Al khoiriyyah yaitu dengan layanan gratis Bekam dan Check up kesehatan.

Minggu, 11 Desember 2016

Senam Nusantara di ikuti diatas 50 Peserta

( Alkhoiriyyah Online)- Salah satu acara dalam paket acara Peringatan Maulid Nabi hari ini, di ikuti diatas 50 orang. Acara yg cukup ramai dengan instruktur bapak Budiono, di ikuti dari anak anak, ibu-ibu dan bapak-bapak.

Tiga Acara Pertama Parade Maulid Nabi Berjalan Lancar

( Al Khoiriyyah Online)- Sesuai jadwal acara hari ini, Shalat Subuh berjamaah, kuliah subuh, dan sarapan bareng jamaah berjalan lancar. Jam 06:30 senam nusantara untuk bapak-bapak dan ibu-ibu akan dimulai. Jam 08:00,

bekam, dan check up gratis, dihibur Lomba Qasidah,di akhiri Tabligh Akbar jam 19:30.

Sabtu, 10 Desember 2016

Kami Siap Ikut lomba Qasidah Masjid Alkhoiriyyah RW016

( Al Khoiriyyah Online ) - Persiapan untuk lomba Qasidah Masjid Al khoiriyyah, panggung telah siap untuk ajang lomba ini. Sesuai jadwal acara tanggal 11 Desember 2016, dengan susunan acara sebagai berikut,
1.sholat subuh berjamaah dilanjut tausiah
   (Bapak-bapak/ikhwan)
2.ramah tamah (sarapan bareng)
3.senam Nusantara
4.check kesehatan (berat, tensi,gula darah, asam urat)
5.bekam (Ikhwan,akhwat)
6.ada lomba rebana ibu ibu
Sampai sholat dhuhur
7.tabligh akbar,
Demikian undangan kami, semoga Allah meringankan langkah kita menuju ridhoNya.. aamiin
Wassalam...

Rabu, 07 Desember 2016

Kegiatan Sehari di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

( Alkhoiriyyah Online )- Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Masjid Alkhoiriyyah menggelar paket acara dimulai saat Sholat Subuh sampai dengan acara puncak Tabligh Akbar, yang akan diselenggarakan tanggal 11 Desember 2016. Acara dimulai dengan sholat Subuh berjama'ah, dilanjutkan dengan kuliah subuh, setelah kuliah Subuh ada makan bareng bersama Jama'ah Subuh Masjid Alkhoiriyyah, setelah acara makan bersama dilanjutkan Senam masal( Senam Nusantara), buat bapak-bapak dan Ibu-ibu. Setelah itu dilanjutkan check up gratis(bakti sosial), dan layanan Bekam Gratis. Serta dimeriahkan  
Lomba Qasidah/rebana untuk ibu-ibu. Dan di akhiri dengan acara puncak ba'da Isa' pada tanggal itu juga Insya Allah Tabligh Akbar dengan penceramah Habib Jaafar Al Hadi. Ayo hadiri dan dimeriahkan acara ini....



Menghadapi Musibah dalam Islam

( Al Khoiriyyah Online ) - Sikap Muslim menghadapi musibah
1) Mengucapkan kalimat "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" (kalimat istirja’)
Kalimat ini berarti sesungguhnya kami semua adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kami akan kembali. Hal ini tercantum dalam Surat al-Baqarah, ”(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun." (QS al-Baqarah: 156).

2) Memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi pahala dari musibah yang dihadapinya.
Hal ini sebagaimana diajarkan Rasulullah dalam sabdanya, "Apabila kamu diberi musibah oleh Allah, maka ucapkanlah doa "Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlifha khairan minha (Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya).” (HR Muslim, Ibnu Majah, Malik, dan Ahmad bin Hanbal).

3) Bersikap sabar dan tidak berputus asa dalam menghadapi musibah
Dengan kesabaran itulah seseorang mendapatkan pahala dari musibah yang menimpanya. Seperti diajarkan dalam ayat, ”... Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS az-Zumar: 10).

4) Menerima dengan ikhlas dan tidak menyesali atau membenci musibah yang diberikan Allah SWT kepadanya.
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha atas ujian itu, maka Allah akan meridhainya. Dan siapa yang membencinya, maka Allah akan membencinya.” (HR Tirmizi).
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam ketika menghadapi musibah, sebagaimana diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu Anha berkata,
”Saya mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,’Tidaklah seorang hamba terkena musibah maka ia mengatakan,’Inna lillahi wa Inna ilaihi roji’un. Allahumma Ajirnii fii mushibatii wakhluf lii khoiron minha. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami dikembalikan. Yaa Allah berikanlah pahala kepadaku didalam musibahku dan gantilah buatku yang lebih baik darinya) kecuali Allah berikan baginya pahala dari musibahnya dan menggantikan baginya yang lebih baik darinya.” Ummu Salamah berkata,”Tatkala Abu Salamah meninggal lalu aku berdoa dengan yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam maka Allah pun menggantikan buatku yang lebih baik darinya (yaitu) Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim)
Wallahu A’lam.
SEMOGA BERMANFAAT,,AMINN

Minggu, 13 November 2016

Kisah Nyata ( Keajaiban Sholat Tepat Waktu )

(  Alkhoiriyyah Online ) - Semoga menjadi selingan di tengah berita yg lagi hangat, panjang, insyaAllah memberi inspirasi: Insya Allah...

*KISAH NYATA KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT WAKTU* ������

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim

Saya ada cerita tentang sahabat saya yang beda profesi. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan luar biasa yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Sahabat saya yang satu ini, profesi adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.

Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.

Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar.

Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.

Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid.

Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Istri dan ketiga putrinya pun begitu, meskipun dilakukan di rumah.

Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Mercy tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin.

Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak saja, malah Udin balik nanya, “Engga salah Bu naik becak?”

“Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.

Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Udin pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.

“Dia langsung belokkan becak ke pelataran parkir Majid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan si Udin.

“Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu.

“Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.”

“Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biar Bu ga apa apa GA USAH BAYAR.”

“Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu.

“Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.”

Selesai sholat, Udin pun menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disini ya, ntar antar lagi balik ke hotel,” kata si Ibu.

“Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak dan pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini krn mau shalat dulu”

Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15:30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.

Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu.

“Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget.

“Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu.

“Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.”

Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.

Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.

Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat.

Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?”

“Rezeki itu bukan dr pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus dateng.”

“hayya 'alalfalaah… kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin.

“Saya yakin janji Allah di QS At-Talaq 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.

Setelah dikenalkan dan ngobrol2 dgn keluarga Udin, si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.

“Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi.

Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.

Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulit kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena heran Udin blm masuk jg ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.

“Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.

“Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin.

“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.

“Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin.

“Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu diawal waktu.

Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.

“Mau dibawa kemana saya Bu ?”

“Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.

“Lagian becak saya mau ditaro dimana?”

Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.

Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?”

Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu.
“Waduh apalagi nih?” pikir Udin.

“Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?”, kata Udin heran.

Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran.Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.

Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat.

“Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat diawal waktu”, kata asisten.

Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung.

Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.”

“Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget.

“Apa kata tetangga dan sodara2 saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?”

“Memang berangkat haji adalah cita2 saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.”

Akhirnya asisten berdiskusi dgn si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti2nya bertanya pada Allah.
“Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin.

Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?”

“Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”

Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Berangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil.

“Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil.

“Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”

“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.

“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.”

Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.

“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu.

“Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.”

“Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya bang,” kata si Ibu.

Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta.

Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.

Subhanallah, Alhamdulillah
Sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah.

Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Yakinlah Allah selalu menjaga hamba-hamba Nya yang bertakwa.
Masya Allah...

Salam santun dan keep istiqomah ..
(Subhanallah & Semoga Bermanfaat)

Jumat, 11 November 2016

Iman Kepada Kitab Allah

( Al Khoiriyyah Online ) - Hukum Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Percaya kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib dan termasuk rukun iman yang ketiga. Barang siapa yang tidak mempercayainya maka keimanannya diragukan dan termasuk orang yang tersesat( Lihat QS. An-Nisa;136)
....Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Al-Quran yang diturunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa yang ingkar kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.( QS. An-Nisa: 136)

Kamis, 03 November 2016

Lomba Qosidah RW016

( Al Khoiriyyah Online ) - Dalam rangka Syiar Islam dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW , Isya Allah akan di adakan berbagai kegiatan di Masjid Alkhoiriyyah, acara akan dimulai dari ba'da Subuh sampai malam Tausyiah Hikmah Maulid Nabi. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah lomba Qosidah bagi kelompok ibu-ibu. Judul lagu yang akan dilombakan 1. Lagu wajibnya : Nabi Muhammad mata harinya dunia dan 1 lagu bebas. Demikian informasi yang diperoleh dari seksi PHBI Masjid Alkhoiriyyah Ust. Ruslan Efendi. Mengenai teknik pendaftaran dll, akan di disosialisakan dan di musyawarahkan melalui Ketua RW dan para ketua RT diwilayah RW 016 Pesona Gading. ( Redaksi )

Senin, 31 Oktober 2016

Dunia Tempat Cari Bekal di Akhirat

( Al Khoiriyyah Online ) - Hari akhirat, hari setelah kematian yang wajib diyakini kebenarannya oleh setiap orang yang beriman kepada Allah ta’ala dan kebenaran agama-Nya. Hari itulah hari pembalasan semua amal perbuatan manusia, hari perhitungan yang sempurna, hari ditampakkannya semua perbuatan yang tersembunyi sewaktu di dunia, hari yang pada waktu itu orang-orang yang melampaui batas akan berkata dengan penuh penyesalan.

يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

“Duhai, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (Qs. Al Fajr: 24)

Maka seharusnya setiap muslim yang mementingkan keselamatan dirinya benar-benar memberikan perhatian besar dalam mempersiapkan diri dan mengumpulkan bekal untuk menghadapi hari yang kekal abadi ini. Karena pada hakikatnya, hari inilah masa depan dan hari esok manusia yang sesungguhnya, yang kedatangan hari tersebut sangat cepat seiring dengan cepat berlalunya usia manusia. Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Hasyr: 18)

Dalam menafsirkan ayat di atas Imam Qotadah berkata: “Senantiasa tuhanmu (Allah) mendekatkan (waktu terjadinya) hari kiamat, sampai-sampai Dia menjadikannya seperti besok.” (Dinukil oleh Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Ighaatsatul Lahfan (hal. 152 – Mawaaridul Amaan). Beliau (Abu Qatadah) adalah Qotadah bin Di’aamah As Saduusi Al Bashri (wafat setelah tahun 110 H), imam besar dari kalangan tabi’in yang sangat terpercaya dan kuat dalam meriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (lihat kitab Taqriibut Tahdziib, hal. 409)

Semoga Allah ta’ala meridhai sahabat yang mulia Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang mengingatkan hal ini dalam ucapannya yang terkenal: “Hisab-lah (introspeksilah) dirimu (saat ini) sebelum kamu di-hisab (diperiksa/dihitung amal perbuatanmu pada hari kiamat), dan timbanglah dirimu (saat ini) sebelum (amal perbuatan)mu ditimbang (pada hari kiamat), karena sesungguhnya akan mudah bagimu (menghadapi) hisab besok (hari kiamat) jika kamu (selalu) mengintrospeksi dirimu saat ini, dan hiasilah dirimu (dengan amal shaleh) untuk menghadapi (hari) yang besar (ketika manusia) dihadapkan (kepada Allah ta’ala):

يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ

“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Allah), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi-Nya).” (Qs. Al Haaqqah: 18). (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab beliau Az Zuhd (hal. 120), dengan sanad yang hasan)

Senada dengan ucapan di atas sahabat yang mulia Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya dunia telah pergi meninggalkan (kita) sedangkan akhirat telah datang di hadapan (kita), dan masing-masing dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki pengagum, maka jadilah kamu orang yang mengagumi/mencintai akhirat dan janganlah kamu menjadi orang yang mengagumi dunia, karena sesungguhnya saat ini (waktunya) beramal dan tidak ada perhitungan, adapun besok (di akhirat) adalah (saat) perhitungan dan tidak ada (waktu lagi untuk) beramal.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Az Zuhd (hal. 130) dan dinukil oleh Imam Ibnu Rajab Al Hambali dalam kitab beliau Jaami’ul ‘uluumi wal hikam (hal. 461)).

Jadilah kamu di dunia seperti orang asing…

Dunia tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan menuju negeri yang kekal abadi itu. Barangsiapa yang mengumpulkan bekal yang cukup maka dengan izin Allah dia akan sampai ke tujuan dengan selamat, dan barang siapa yang bekalnya kurang maka dikhawatirkan dia tidak akan sampai ke tujuan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita sikap yang benar dalam kehidupan di dunia dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.” (HR. Al Bukhari no. 6053)

Hadits ini merupakan bimbingan bagi orang yang beriman tentang bagaimana seharusnya dia menempatkan dirinya dalam kehidupan di dunia. Karena orang asing (perantau) atau orang yang sedang melakukan perjalanan adalah orang yang hanya tinggal sementara dan tidak terikat hatinya kepada tempat persinggahannya, serta terus merindukan untuk kembali ke kampung halamannya. Demikianlah keadaan seorang mukmin di dunia yang hatinya selalu terikat dan rindu untu kembali ke kampung halamannya yang sebenarnya, yaitu surga tempat tinggal pertama kedua orang tua kita, Adam ‘alaihis salam dan istrinya Hawa, sebelum mereka berdua diturunkan ke dunia.

Dalam sebuah nasehat tertulis yang disampaikan Imam Hasan Al Bashri kepada Imam Umar bin Abdul Azizi, beliau berkata: “…Sesungguhnya dunia adalah negeri perantauan dan bukan tempat tinggal (yang sebenarnya), dan hanyalah Adam ‘alaihis salam diturunkan ke dunia ini untuk menerima hukuman (akibat perbuatan dosanya)…” (Dinukil oleh Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Ighaatsatul Lahfaan (hal. 84 – Mawaaridul Amaan))

Sabtu, 22 Oktober 2016

Manusia Paling Buruk

( Al Khoiriyyah Online ) - Jadi, siapa sajakah manusia-manusia terburuk itu, sehingga kita bisa mendidik diri kita sendiri agar tidak seperti mereka?

PERTAMA, orang yang bermuka dua.

Rasulullah bersabda, “Kalian akan mendapati seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang bermuka dua. Dia mendatangi kelompok yang ini dengan satu wajah, dan mendatangi kelompok lainnya dengan wajah lain pula.” (Riwayat Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah).

Yang dimaksud “orang bermuka dua” adalah kaum munafik. Dia tidak memiliki pendirian dan keteguhan dalam imannya. Maka, bila berkumpul dengan kaum Muslimin, seolah-olah ia bagian dari mereka. Namun, jika bersama-sama kaum kafir, bisa jadi ia lebih dahsyat kekafirannya dibanding kaum kafir itu sendiri. Padahal, Allah mengancam kaum munafik akan dimasukkan ke dasar neraka yang terdalam.

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa’: 145]

KEDUA, orang yang ditakuti sesama manusia karena kejahatannya.

Suatu ketika, ada seseorang yang minta izin untuk bertamu kepada Rasulullah. Tatkala melihatnya, beliau berkata, “Izinkah dia masuk. Dia ini seburuk-buruk keturunan atau anggota suatu kabilah!” Tatkala dia telah masuk, ternyata Rasulullah bersikap sangat lembut dan bahkan tertawa-tawa bersamanya. Setelah ia pergi, ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda telah menyatakan apa yang Anda nyatakan tadi (tentang orang itu), lalu mengapa Anda berbicara secara lemah lembut kepadanya?” Beliau menjawab, “Wahai ‘Aisyah, sungguh manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah adalah seseorang yang ditinggalkan atau dijauhi oleh sesamanya semata-mata mereka takut kepada kejahatannya.” (Riwayat Bukhari-Muslim, dari ‘Aisyah).

KETIGA, orang yang tidak bisa disadarkan oleh pesan-pesan Al-Qur’an.

Rasulullah bersabda, “Di antara manusia yang terburuk adalah seorang pendurhaka lagi kurang ajar, yang membaca Kitab Allah namun tidak tersadarkan oleh satu pun darinya.” (Riwayat Ahmad, dengan sanad hasan).(islampos.com)

Jumat, 21 Oktober 2016

Mengenal Lebih Dekat MUI

( Al Khoiriyyah Online ) - Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) adalah wadah atau majelis yang menghimpun para ulama,zuama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah-langkah umat Islam Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bersama. Majelis Ulama Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 H, bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta, sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan dan zu’ama yang datang dari berbagai penjuru tanah air.

Antara lain meliputi dua puluh enam orang ulama yang mewakili 26 Propinsi di Indonesia, 10 orang ulama yang merupakan unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti. Al Washliyah, Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan al Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari Dinas Rohani Islam, AD, AU, AL dan POLRI serta 13 orang tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan.
Dari musyawarah tersebut, dihasilkan adalah sebuah kesepakatan untuk membentuk wadah tempat bermusyawarahnya para ulama. zuama dan cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah “PIAGAM BERDIRINYA MUI”, yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah yang kemudian disebut Musyawarah Nasional Ulama I.

Momentum berdirinya MUI bertepatan ketika bangsa Indonesia tengah berada pada fase kebangkitan kembali, setelah 30 tahun merdeka, di mana energi bangsa telah banyak terserap dalam perjuangan politik kelompok dan kurang peduli terhadap masalah kesejahteraan rohani umat.

Ulama Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa mereka adalah pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya). Maka mereka terpanggil untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat melalui wadah MUI, seperti yang pernah dilakukan oleh para ulama pada zaman penajajahan dan perjuangan kemerdekaan. Di sisi lain umat Islam Indonesia menghadapi tantangan global yang sangat berat. Kemajuan sains dan teknologi yang dapat menggoyahkan batas etika dan moral, serta budaya global yang didominasi Barat, serta pendewaan kebendaan dan pendewaan hawa nafsu yang dapat melunturkan aspek religiusitas masyarakat serta meremehkan peran agama dalam kehidupan umat manusia.

Selain itu kemajuan dan keragaman umat Islam Indonesia dalam alam pikiran keagamaan, organisasi sosial dan kecenderungan aliran dan aspirasi politik, sering mendatangkan kelemahan dan bahkan dapat menjadi sumber pertentangan di kalangan umat Islam sendiri.

Akibatnya umat Islam dapat terjebak dalam egoisme kelompok (ananiyah hizbiyah) yang berlebihan. Oleh karena itu kehadiran MUI, makin dirasakan kebutuhannya sebagai sebuah organisasi kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif dalam rangka mewujudkan silaturrahmi, demi terciptanya persatuan dan kesatuan serta kebersamaan umat Islam.

Dalam perjalanannya, selama dua puluh lima tahun Majelis Ulama Indonesia sebagai wadah musyawarah para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim berusaha untuk memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala; memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa serta; menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional; meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.

Dalam khitah pengabdian Majelis Ulama Indonesia telah dirumuskan lima fungsi dan peran utama MUI yaitu:

1. Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya)

2. Sebagai pemberi fatwa (mufti)

3. Sebagai pembimbing dan pelayan umat (Riwayat wa khadim al ummah)

4. Sebagai gerakan Islah wa al Tajdid

5. Sebagai penegak amar ma’ruf dan nahi munkar

Sampai saat ini Majelis Ulama Indonesia mengalami beberapa kali kongres atau musyawarah nasional, dan mengalami beberapa kali pergantian Ketua Umum, dimulai dengan Prof. Dr. Hamka, KH. Syukri Ghozali, KH. Hasan Basri, Prof. KH. Ali Yafie dan kini KH. M. Sahal Maffudh. Ketua Umum MUI yang pertama, kedua dan ketiga telah meninggal dunia dan mengakhiri tugas-tugasnya. Sedangkan dua yang terakhir masih terus berkhidmah untuk memimpin majelis para ulama ini. Saat ini ketua MUI KH. Ma'ruf Amin.

Senin, 03 Oktober 2016

CARA MELIPAT GANDAKAN UANG

( Al Khoiriyyah Online ) - Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah...bertambah...bertambah...” (HR. Al Tirmidzi)
"Siapa yang memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan balasannya dan baginya pahala yang mulia.” (QS. Al Hadiid 57:11)
"...dan (janganlah kamu takut kepada kemiskinan karena membelanjakan harta kepada Allah)...” (QS. Al Baqarah 2:245)
Kami tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai...” (QS. Ali Imran 3:92)
"Ingatlah kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah Yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya)...” (QS. Muhammad 38)
"Dan Allah senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong saudaranya” (HR. Muslim)
Perbanyaklah SEDEKAH, karena di dalamnya terdapat KHASIAT :
1.Menyembuhkan berbagai macam penyakit
2.Melampangkan rezeki
3.Menjauhkan diri dari segala macam kesulitan dan masalah
4.Diselamatkan dari segala keburukan
5.Menenangkan hati dan jiwa

Minggu, 02 Oktober 2016

Menyongsong 1 Muharram RW 016

( Al Khoiriyyah Online ) - Menyambut tahun baru Hijriyah 1438 H, hari Ahad 2 Oktober 2016, kerjasama Musholla Al HIDAYAH, FORSIMTA, BAITUL MAAL Al khoiriyyah hari ini lancar acara inti hikmah Muharram di sampaikan oleh Ustadz. AHMAD FIRMANSYAH, LC. Pelaksanaan di Musholla Al Hidayah RW 016'Desa Wanajaya. Selain Tausyiah juga dilaksanakan pemberian bantuan untuk Dhuafa' dan Yatim ,dilengkapi dengan acara pengumuman juara  berbagai lomba. Mewarnai, Tilawah, Adzan, dan cerdas cermat. ( Redaksi )




SELAMAT DATANG DI TAHUN BARU ISLAM

( Al Khoiriyyah Online ) - Segenap  DKM Al Khoiriyyah mengucapkan Selamat tahun baru Islam 1438H, semoga kita termasuk orang  - orang yang berhijrah, semoga kita berhijrah menuju kepada yang lebih baik dan di ridhoi oleh Allah SWT. Aamiin.